Elang Botak Murphy Mengerami Batu Meninggal Saat Badai Hebat

Elang Botak Murphy Mengerami Batu Meninggal Saat Badai Hebat

Sebuah kisah mengharukan datang dari Missouri, Amerika Serikat, di mana seekor elang botak bernama Murphy meninggal dunia setelah badai petir hebat melanda kawasan tersebut. Murphy bukanlah elang biasa. Burung berumur 33 tahun ini sebelumnya sempat viral karena perilaku uniknya yang mengerami sebuah batu, seolah-olah itu adalah telur sungguhan.

Elang Botak Murphy Mengerami Batu Meninggal Saat Badai Hebat

Murphy tinggal di World Bird Sanctuary, sebuah suaka perlindungan burung yang berlokasi di Valley Park, Missouri. Ia menjadi perhatian dunia setelah staf suaka membagikan kisahnya pada Maret 2023 lalu. Dalam foto yang diunggah ke media sosial, Murphy tampak serius menjaga sebuah batu kecil di sarangnya, memperlakukan benda itu seperti anak yang sedang dikandungnya.

Namun, di balik kisah manis dan lucu itu, akhir hidup Murphy justru sangat memilukan. Elang botak kesayangan para pengasuh dan pecinta burung ini ditemukan tak bernyawa setelah badai besar mengguncang kawasan Missouri pada 15 Maret 2025.

Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Badai

Kabar kematian Murphy dikonfirmasi oleh pihak World Bird Sanctuary pada Rabu, 26 Maret 2025. Melalui laporan resminya, pengelola menyebut bahwa badai petir dengan intensitas tinggi menerjang area suaka pada malam hari. Keesokan paginya, para pengasuh menemukan Murphy telah tiada di dalam kandangnya.

Murphy sempat menjalani pemeriksaan post-mortem (otopsi hewan), dan hasil awal menunjukkan adanya cedera di bagian kepala, yang diduga kuat disebabkan oleh hantaman benda keras saat badai. Trauma tersebut kemungkinan menjadi penyebab utama kematian burung nasional Amerika Serikat itu.

Kematian Murphy membuat duka mendalam bagi para staf, sukarelawan, dan juga masyarakat luas yang telah mengikuti kisah hidupnya sejak viral dua tahun lalu.

Perjalanan Unik Murphy: Elang yang Mengasuh Batu
Murphy dikenal dunia pada tahun 2023 ketika sebuah unggahan dari World Bird Sanctuary menjadi viral. Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa Murphy, meski tidak memiliki pasangan atau telur sungguhan, memilih sebuah batu kecil dan memperlakukannya seperti telur asli.

Ia akan duduk di atas batu itu selama berjam-jam, sesekali menggulingkannya perlahan, dan bahkan mencoba melindunginya dari burung lain. Tingkah laku Murphy disebut sebagai bentuk insting keibuan yang muncul meski tidak dalam situasi mengerami yang sebenarnya.

Perilaku ini membuat banyak orang tersentuh. Bahkan, sejumlah pihak menawarkan untuk mengirimkan telur elang sungguhan agar Murphy bisa benar-benar menjadi “ayah angkat.” Tak lama kemudian, Murphy benar-benar dipercaya untuk mengasuh anak elang yatim piatu yang dititipkan ke suaka tersebut, dan ia menjalani tugasnya dengan luar biasa.

Reaksi Dunia dan Ungkapan Duka
Kabar tentang kepergian Murphy menyebar dengan cepat di berbagai platform berita dan media sosial. Banyak pecinta satwa liar, peneliti, dan masyarakat umum yang menyampaikan ungkapan duka dan kenangan manis tentang Murphy.

“Dia bukan hanya elang, dia adalah simbol ketulusan, cinta, dan kehangatan tanpa syarat,” tulis salah satu komentar di akun resmi World Bird Sanctuary.

Tak sedikit juga yang menyebut bahwa kisah Murphy telah memberikan pelajaran tentang empati dan kasih sayang dalam bentuk yang sederhana namun bermakna. Bagaimana seekor elang bisa menunjukkan insting keibuan begitu dalam, bahkan terhadap batu tak bernyawa, menjadi refleksi bagi banyak orang tentang cinta tanpa pamrih.

Upaya Peringatan dan Warisan Murphy
Pihak World Bird Sanctuary berencana untuk membuat area peringatan khusus untuk mengenang Murphy. Tempat tersebut akan dijadikan sebagai ruang edukasi bagi anak-anak dan pengunjung, sekaligus sebagai pengingat akan pentingnya melindungi satwa liar dan habitat mereka.

“Kami kehilangan anggota keluarga. Namun semangat Murphy akan selalu hidup dalam setiap program penyelamatan burung yang kami jalankan,” ungkap salah satu pengasuh senior.

Murphy mungkin telah tiada, namun kisahnya akan tetap hidup sebagai legenda di kalangan pecinta burung dan lingkungan hidup. Ia membuktikan bahwa bahkan hewan liar pun bisa menjadi simbol cinta yang tak terduga.

Penutup
Murphy, elang botak berusia 33 tahun yang sempat viral karena mengerami batu, meninggal dunia akibat trauma saat badai petir melanda Missouri. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun juga membawa inspirasi bagi banyak orang. Dengan kisah hidup yang unik dan penuh kasih, Murphy akan selalu dikenang sebagai burung yang memiliki hati sebesar sayapnya.

By admin